Monday, May 25, 2015

Erha Clinic Experience

Hallo semua,

masih ingatkah, beberapa minggu yang lalu aku buat satu post mengenai masalah kulit dan rambut aku (klik disini)?! Nah, setelah sering bolak balik lihat plang iklan di jalan-jalan tol mengenai erha, aku jadi kepincut untuk mencoba.

Tadinya sih jujur males banget, apalagi setelah sering mendengar kalau udah sekali ke dokter, pasti ketergantungan, lalu ehm, beberapa dokter yang dulu aku temui, suka memaksa dan kurang sabar dalam menjelaskan permasalahan serta cara jalan keluarnya. Sudah bukan rahasia lagi kalau pasien sering dianggap, tidak perlu tahu detail, yang penting beres. Akupun sudah menyiapkan mental untuk nekad terus bertanya, pantang menyerah, dan siap menolak semua treatment yang aku rasa tidak perlu.

-*-



Setelah melakukan perjanjian atau appointment dengan dokter yang aku pilih dr. Theresia Movita, SpKK, kebetulan jam dan lokasinya tepat dengan jadwal aku bisa datang ke Kelapa Gading. Erha sendiri ada di beberapa tempat, detail lokasi bisa dilihat disini ya: http://www.erha.co.id.

Sampai di erha Kelapa Gading, karena cabang ini erha memiliki gedung sendiri, pastinya cukup besar dan nyaman. Suasanya saat masuk begitu menyenangkan, harum deh, sampai anakku bilang ini seperti masuk ke hotel mewah (hehe). Tapi buat aku yang penting nanti konsultasinya dengan dokter seperti apa, karena percuma toh, gedung bagus, harum, tapi saat konsultasi dan perawatan kita tidak puas.

-*-


Setelah mendaftarkan diri, aku berfoto-foto sambil mengobservasi para pasien disini. Biasanya kan terlihat apakah mereka senang atau tidak. Rata-rata semua cukup tenang dan sepertinya menyukai tempat ini dan pelayanannya. Aku melihat pasien dari usia muda sampai dewasa, lelaki dan perempuan. Beberapa klinik yang pernah aku datangi, biasanya didominasi oleh kaum hawa.

-*-


Setelah mendaftar, aku dipersilahkan ke lantai dua dan menunggu dokternya. Ada banyak ruang tunggu disini dan masing-masing memiliki privasi yang cukup baik. Kita tidak merasa seperti didalam sebuah klinik, tapi lebih mirip dengan spa.

Ada banyak layar elektronik, sambil menunggu kita bisa menonton tv, membaca majalah, sambil sesekali melihat layar elektronik yang menunjukkan angka antrian.

-*-


Rata-rata, tempat duduk disini adalah sofa dengan meja didepannya, mirip sekali dengan ruang tamu.

Kebetulan, kunjungan aku kali ini, aku ajak suami dan anak-anak. Pastinya mereka perlu 'dibuat nyaman' sambil menunggu aku. Untungnya ada ruangan khusus untuk anak-anak bermain. Tidak banyak sih yang ditawarkan, tapi cukup lumayan, dengan glass wall, kita bisa sambil mengawasi anak-anak, tanpa perlu khawatir mereka terlalu berisik dan mengganggu pasien lain. Klinik ini memang tenang sekali, ramai lho, tapi agaknya semua pasien tidak ada yang bersuara keras.

-*-


Mungkin kedepannya, tempat menunggu anak-anak bisa lebih diperlengkap dengan buku ataupun aktivitas lainnya.

Saat weekend, seperti hari Sabtu ini, rata-rata kami harus menunggu sekitar 20 menit untuk konsultasi dengan dokter, waktu konsultasi sekitar 15 menit (tergantung keluhan), menunggu tindakan/treatment, resep, pembayaran dll, total mungkin sekitar 1-1.30 jam, yang artinya 6-8 episode hi-5 dalam dunia anak-anak hehe.

-*-


Buat yang kelaparang, food corner tersedia di lantai dua. Cukup lah untuk mengganjal, jika tidak, McDonald's jaraknya cukup dekat dari sini.

-*-


Sambil menunggu, aku membaca beberapa brosur, lho ini beberapa dari mereka, aku sudah pernah melihat di plang-plang jalan tol, ada yang tentang rambut, aging, jerawat, dan oh ternyata erha juga ada perawatan untuk si kecil. Semua permasalahan kulit dari muda sampai tua, lelaki dan perempuan ada disini, makanya tadi saya lihat pasien disini cukup beragam.

-*-


Tak lama kemudian, giliran aku untuk masuk ke ruang dokter, deg-deg-an donk hehe.

Saat masuk, setelah menyapa aku, dokter menanyakan apakah ada keluhan, aku entah kenapa menjawab tidak ada, tapi ini dok, rambut aku, kurang tebal (padahal tadi bilang tidak ada keluhan). Memang bagian belakang atas tersebut agak tipis dari dulu, jadi bukan karena hormonal, mendadak rontok atau alasan lainnya. Setelah di cek, menurut dokter tidak ada masalah, tapi keadaan ini bisa diperbaiki dengan memcoba treatment herbal, dan aplikasi tonik serta beberapa produk lainnya.

Setelah itu, dokter bertanya, apakah ada lagi, mulailah aku menceritakan mengenai kondisi kulit, pori-pori terbuka dan komedo, dokter menyarankan penggunaan night cream dengan retinol yang memudahkan keluarnya penyumbatan di pori-pori dan bisa juga setelah itu facial. Lalu akupun semakin bersemangat bertanya mengenai kenapa saat peeling, bagian pipi atas aku sakit dan memerah, dokter sarankan untuk bagian tulang tersebut jangan terlalu di fokuskan, jadi aplikasi produk peeling di semua daerah dulu baru di bagian tersebut karena memang diatas tulang kulitnya lebih tipis.

Lalu (serius, tadi bilang tidak ada keluhan) aku bertanya kenapa kulit di ketiak aku tidak mulus, ternyata itu bisa karena genetik lho, dan menurut dokternya selama tidak ada masalah kesehatan jangan di'ganggu' alias jangan iseng dan minta ini itu. Hati-hati menggunakan cream di pasaran yang mengatakan bisa membuat ketiak mulus, putih, dan sebagainya.

Lanjutlah aku jadi teringat mengenai tahi lalat atau mole, karena kebetulan beberapa tahun ini muncul beberapa mole baru yang tidak jelas dari mana. Dokter dengan sabarnya menjelaskan a,b,c. A atau asimetris, apakah bentuknya simetris, bulat cantik, dan beraturan, jika iya, tidak perlu khawatir. Namun jika tidak beraturan, mungkin ada baiknya diperiksa.

-*-

(Dokter Theresia memeriksa kondisi kulit kepala aku)

b, border, jadi garis batasnya harus jelas dan rapi. Ini tanda tahi lalat yang 'aman'
c. color, apakah warnanya konsisten terdiri atas satu warna atau 'warna warni' ada yang hitam, coklat, terang, dsb. Yang aman adalah yang satu warna konsisten.
d, diameter, jika lebih dari 6mm maka mohon di cek ya.

Dan semua tahi lalat aku terbukti aman, untuk saat ini (dan semoga terus kedepan, amin), jadi aku tidak perlu khawatir dan tidak perlu ada tindakan apapun.

Setelah semua tanya jawab itu, aku jadi teringat akan satu kondisi di punggung aku pas dekat dengan tali ehm, bra. Seperti ada kulit lebih, yang bisa ditarik (agak sakit) dan terjadi begitu saja. Menurut dokter, ini bisa diatasi dengan cara dibakar atau dilaser. Hanya ada dua bintil (aku tidak tahu kata lain selain bintil) dan menurut dokter tidak berbahaya, hanya mungkin kedepannya bisa tambah besar. Nah, aku sudah siap dengan perlawanan kali-kali dokternya mensugesti untuk ditangani, tapi dokter Theresia diam saja, dia mengatakan terserah aku mau diapakan, selama tidak mengganggu, tidak perlu.

Dalam hati selama ini saya merasa terganggu, geli aja gitu ada kulit lebih, dan saya tidak mau bintil-bintil itu jadi bertambah besar, jadi tadi justru saya yang memilih untuk ditindak dan dihilangkan.

-*-


Tapi karena takut sakit, aku bertanya-tanya dulu, menurut dokter dengan krim kebal atau suntik anestesi, tidak ada rasa sakit, atau paling tidak minimal rasa sakitnya. Dan karena ukurannya yang cukup kecil pula, saya tidak perlu khawatir (tapi tetap takut sakit donk).

Setelah diberitahu bahwa anak-anak kecil saja tidak ada yang mengeluh sakit dengan treatment ini, barulah aku lebih tenang dan siap untuk tindakan, yang ternyata harus pindah ruangan di lantai 3.

-*-


Untungnya, fasilitas lift ada di gedung ini dan tanpa perlu repot, kita tinggal memencet angka yang kita inginkan. Satu hal lagi yang aku suka, disini semua terlihat bersih dan serba computerized. Kita cukup daftar sekali dan setelah itu semua sudah diatur, saat aku menunggu dokter, menunggu tindakan, menunggu pembayaran, menunggu resep, aku hanya tinggal menunggu namaku dipanggil, agaknya sistem disini memudahkan pasien meski saat kita harus berpindah-pindah ruang dan tempat.

Kembali ke tindakan, karena letaknya di punggung dan aku harus membuka baju, maaf ya tidak ada foto-foto disini, setelah disuntik sekitar 4x (suntiknya agak sakit seperti layaknya suntik pada umumnya) mulailah terasa kebal dan bintil tersebut di laser. Aku hanya merasakan sedikit sensasi tapi tidak sakit. Ada bau kulit terbakar dan setelah sekitar 3 menit, tindakan pun selesai. Sangat cepat dan dokter mengoleskan krim antibiotik serta meresepkan krim tersebut untuk dipakai selama seminggu setelah mandi.

Aku diberitahu akan ada sedikit rasa sakit seperti layaknya luka, namun sampai saat ini aku belum merasakan sakit yang berarti, seperti luka kecil saja. Bagian yang tadinya ada bintil-bintil kecil sekarang hilang dan rata. Aku senang dengan hasilnya.

-*-


Setelah berterima kasih kepada dokter yang sungguh sangat sabar, detail dalam menjawab semua pertanyaan aku, dan enak banget diajak ngobrol, akupun keluar dari ruangan tindakan. Tidak sekalipun aku menemukan gelagat sebal karena dilimpahi 1001 macam pertanyaan, memaksa suatu treatment, merekomendasikan tindakan yang tidak perlu, dan lain sebagainya yang negatif. Pengalaman aku hari ini semuanya positif dan menyenangkan. Ya ampun, buat apa aku khawatir sepanjang perjalanan.

Dokter Theresia menyarankan aku untuk rutin meminum kaplet ramuan herbal untuk pertumbuhan rambut di kepala aku dan memakai serum serta hair tonik yang sudah ada diresep. Tambahan shampoo juga ada karena memang kulit kepala aku berminyak. Semua yang diberikan aman dan tidak mempengaruhi hormon, jadi ternyata ada berbagai macam bentuk pengobatan untuk penumbuhan rambut tergantung dari sumber masalahnya.

-*-


Setelah kembali turun ke lantai 2 untuk pembayaran, akupun menunggu di lantai 1 untuk mengambil resep. Ternyata harga disini cukup terjangkau. Pengobatan laser sekitar satu juta, untuk konsultasi, obat-obat, shampoo, serum, tonik, dan krim pasca laser kurang dari 1 juta. Semua yang diresep, cukup untuk 1-2 bulan, dan aku hanya perlu berkunjung lagi setelah 3 bulan, karena fase penumbuhan rambut memang tidak instant, harus sabar, sekitar 3 bulan biasanya baru terlihat efektivitasnya.

-*-


Di cabang Kelapa Gading juga ada erha aphotecary, pastinya untuk yang rajin ke mal-mal di Jakarta, erha apothercary ini sering terlihat ya. Perawatan wajah, rambut sampai untuk bayi pun sekarang tersedia.

-*-


Desain yang serba putih membuat erha apothecary terlihat classy dan cantik. Aku pribadi belum pernah mencoba produk dari erha, namun banyak sekali teman-teman yang sudah mencoba dan mereka suka dengan produk-produk dari erha. Nanti aku review ya produk-produk yang diresepi ke aku serta mungkin aku beli jika aku berkunjung ke erha apothecary.

-*-


Namaku kembali dipanggil, resep-pun keluar, total ada 5 item.

-*-



Dekat dengan tempat pengambilan resep dan menuju lift, ada customer care, pasien jika ingin bertanya-tanya ataupun memiliki keluhan bisa langsung berbicara dengan mereka, sejauh yang aku lihat, mereka menanggapi para pasien dengan cukup serius dan mengutamakan kenyamanan semua orang yang datang.

-*-


Tak lama kemudian akupun pulang.

Berikut 5 produk yang ikut pulang bersamaku:

-*-


Shampoo, serum, tonik, ramuan herbal, dan krim antibiotik untuk kulit pasca laser.

-*-


Catatan dari dokter pun turut diberikan, hal ini membantu aku mengingat semua pesan dokter dan apa saja yang aku perlukan sesuai konsultasi tadi.

-*-


Pada produk-produk yang otc (over the counter) atau dapat kita beli di erha apothecary langsung tanpa resep dokter disertai dengan detail yang jelas, dari kegunaan, cara pakai, sampai bahan-bahan didalamnya.

-*-


Aku akan mulai menggunakan produk-produk ini segera. Mulai dari shampoo, serum, hair tonik yang hanya saat malam, obat herbal dan tadi setelah mandi akupun sudah menggunakan krim fas (pasca laser). Agaknya khusus krim ini tidak perlu aku review lebih lanjut ya.

-*-


Di setiap kemasan, ada penjelasan dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

-*-


Dibawah ini adalah hairgrow serum, karena dalam kasus aku tidak perlu menggunakan satu ampul sekaligus dan hanya di area tertentu saja, agaknya 1 set berisi 7 ampul untuk 7 hari ini sudah cukup.

-*-


Serum ini baiknya digunakan pada kulit kepala yang bersih dan sesuai kebutuhan.

-*-


Terima kasih erha, semua produk-produk ini akan aku gunakan dengan teratur, semoga rambut aku bisa semakin tebal ya.

-*-


Stay tune untuk review aku selanjutnya.

2 comments:

  1. wah keliatannya nyaman banget ya
    pelayanan + environment nya juga oke banget
    sering denger erha clinic tp blom pernah ke sana
    haha
    jadi pengen coba pelayanan mereka

    ReplyDelete
  2. Hi Cintami,

    Iya, ternyata servis mereka oke banget ^^

    ReplyDelete